Ibnu Multazam: Pesantren Orisinil Sistim Pendidikan Nusantara
Ibnu Multazam politisi asli jebolan pesantren dan salah satu Gus di pesantren Sampung Tulung Ponorogo yang lebih di kenal dengan pesantren Al Bukhori Mangunan. Dengan latar belakang santri nyel maka Multazam paham bagaimana cara memajukan dunia pesantren.
Pada acara Sosialisasi UU tentang Pesantren bersama LAKPESDAM NU Trenggalek di Trenggalek tepatnya di Aula Serba Guna kantor PC Nahdlatul Ulama Trenggalek Jawa Timur. Multazam mengatakan, pondok pesantren merupakan bagian dari lembaga pendidikan mandiri tertua di Nusantara keberadaanya berdiri jauh sebelum Indonesia Merdeka. Sejarah berbicara bahwa pesantren sudah membuktikan kontribusi riel melakukan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia untuk merebut kemerdekaan, santri dan kiai-kiai selalu bersama rakyat.
” Saatnya pesantren hadir untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia,” Santri-santri harus terus meningkatkan kemampuan skill baik dibidang agama, seni, olahraga, sain teknologi dan ekonomi agar mereka maksimal saat tampil di tengah-tengah masyarakat. Pesantren harus mampu mencetak santri-santri yang professional dibidang masing-masing dan mandiri.
“UU No 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren terus kita sosialisasikan dan akan terus kita dengungkan ke pesantren pesantren pelosok agar pesantren siap administrasinya dan membangun. “ lebih tegas “Pesantren tetap isinya adalah kitab kuning tapi kita bungkus, kita kemas lebih kekinian untuk menjawab kebutuhan zaman dengan istilah pendidikan modern.”
lebih lanjut, Multazam mengatakan, ayo santri-santri pondok Trenggalek cancut taliwondo “NKRI adalah kita.” Potensi dan kreatifitas pondok pesantren harus mewarnai dan hadir dalam perjalanan kemajuan Republik Indonesia. Santri harus mampu menjawab kebutuhan jaman untuk mengisi kemerdekaan. Kang Syamsul